Sabtu, 24 Desember 2011

INDAHNYA KEHIDUPAN DUNIA

Sesuai dengan fitrahnya manusia menginginkan adanya suatu keindahan dan mencintai akan keindahan. Allah swt adalah Dzat yang Maha Indah, menyukai keindahan, Rasulullah saw. adalah orang yang paling sempurna yang sangat mencintai keindahan, Beliau harus kita jadikan sebagai idola dalam kehidupan sehingga kita dapat mewujudkan keindahan itu di tengah-tengah masyarakat. Dalam hubungan ini kiranya ada baiknya kita dengar dan kita kaji sabda Beliau tentang gambaran keindahan kehidupan dunia yang  digambarkan oleh-Nya :

الدنيا بستان  تزينت بخمسة  اشياء  علم العلماء وعدل الامراء و عبادة العباد و امانة التجار و نصيحة المحترفين   
Artinya  :
“Dunia ini ibaratnya  sebuah taman, yang dihiasi dengan lima hiasan kehidupan , yaitu
Ilmunya 'ulama , adilnya para pemimpin , ibadahnya umat manusia sebagai hamba Allah, amanahnya para pedagang , dan disiplinnya para karyawan”.

1. ILMUNYA PARA ULAMA

Ulama adalah  kata  bentuk jama' dari asal kata 'alim yang secara bahasa berarti “tahu atau yang mempunyai pengetahuan”. Dalam al-qur'an dapat kita temukan kata 'ulama dalam dua tempat yaitu pada Surah al-Fathir ayat 28 dan Surah as-Syu'ara : 197. Dari dua ayat tersebut kita dapat memahami, bahwa 'Ulama adalah seorang yang memiliki ilmu pengetahuan agama dan pengetahuan umum, pengetahuan yang dimilikinya itu dipergunakan untuk mengantarkannya pada rasa khasy yah (takut) kepada Allah Swt.  Rasulullah Saw. Bersabda dalam sebuah hadits yang artinya "ulama adalah pewaris para Nabi".  Seorang ulama  yang  menjadi pewaris nabi adalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Mengajak manusia dari ragu kepada yakin.
2. Mengajak manusia dari perpecahan kepada persatuan .
3. Mengajak manusia dari serakah kepada zuhud .
4. Mengajak manusia dari riya' kepada ikhlas .
5.Mengajak manusia dari sombong kepada tawaddu' ( rendah hati ) .

Ulama mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk meneruskan ajaran  Nabi Saw kepada umat manusia melalui tazkiyah, yaitu mensucikan akhlaq dan jiwa mereka dari syirik, riya, khianat, sombong, hasad, dan sebagainya, dan tazkiyah ini tidak akan sempurna tanpa adanya tarbiyah, yaitu pendidikan yang istimrariyah (berkelanjutan).  Keduanya akan dapat tercapai dengan melalui ta'limul al-Qur'an dan as-Sunnah, dan ta'lim ini tidak akan sempurna tanpa adanya tashfiyah yaitu membersihkan islam dari ajaran yang mengotori islam. Kedua tugas berat tersebut  diemban oleh ulama yang kehadiran mereka sangat didambakan, untuk membimbing umat manusia ke jalan yang lurus sesuai dengan petunjuk al-Qur'an dan as-Sunnah. Ulama yang seperti inilah  senantiasa akan selalu beristiqomah (tetap konsisten), mendahulukan taqwa dari pada kepentingan dan kesenangan dunia.
Para ulama yang seperti ini oleh  Rasulullah disebut dalam sabdanya :

لا تزال طائفة من امتي قائمة بامر الله  لا يضرهم من خذلهم او خالفهم حتى ياتي امرالله وهم ظاهرين على الناس    
"Akan senantiasa ada, segolongan dari umatku orang yang istiqomah menjalankan perintah Allah swt, mereka tidak takut terhadap celaan orang-orang yang merendahkan dan menentang mereka, hingga datang keputusan Allah swt .dan mereka lebih unggul dari yang lainnya " HR.Muslim
          Menurut Nashiruddin al-Bani, bahwa tugas yang diemban ulama adalah berat namun sangat mulia dan tinggi dalam pandangan Allah swt, karena ulama yang tafaqquh fid din akan selalu bersungguh-sungguh dalam meraih izzah atau kejayaan dan tegaknya syariat Allah dimuka bumi .
Seorang ulama  dapat merealisasikan ditengah  kehidupan ini dengan cara :
1.Mengembalikan syariat islam kepada sumber aslinya, sehingga benar-benar bersih dari unsur-unsur luar yang menyusup kedalam, seperti zaman pertama dahulu, pada masa Rasulullah saw. dan para sahabat.
2.Upaya Tashfiyah tersebut harus dibarengi dengan tarbiyah yang terus-menerus dengan tidak mengenal lelah, ilmu yang telah dibersihkan tersebut, ditarbiyahkan kepada kaum muslimin, sehingga mereka memahami dinul Islam, dengan pemahaman  sebagaimana yang dipahami para sahabat Rasul saw., kemudian mengamalkan pada semua sisi kehidupan, maka pada saat  itulah  kaum muslimin, dapat bergembira merasakan kemenangan dan pertolongan yang datangnya dari Allah swt.
            Begitu tinggi dan agungnya kedudukan ulama, maka sudah seharusnya kita sami'na wa atha'na (kami taat dan mendengar seruan mereka) terhadap seruan mereka, karena akan memberikan sentuhan-sentuhan rohani dalam jiwa kita, sehingga hidupnya hati dan ruh kita di tengah-tengah pergumulan kema'siatan yang semakin dahsyat  pada masa  sekarang ini.

2.ADILNYA PARA PEMIMPIN.
            Pemimpin adalah orang yang mendapatkan amanah untuk mengemban tugas kepemimpinan, seorang pemimpin berarti pula seorang yang telah mengambil amanah tentang tugas dan kewajiban seseorang ,yang pada saat kepemimpinan atau akhir masa tugasnya, akan mempertanggungjawabkan amanah itu baik kepada sesama manusia atau kepada Allah swt.
            Dalam hal ini Rasulullah saw. pernah suatu saat didatangi seorang sahabat yang bernama Abudzar al Ghifari . Sahabat tersebut menyampaikan  keinginannya untuk menjadi seorang pemimpin, Rasulullah saw, tidak langsung memberinya jabatan kepemimpinan, tetapi Rasulullah saw. memberikan nasehat kepadanya, : Wahai Abudzar, engkau orang yang lemah dan engkau tidak akan mampu untuk mengemban amanah ini, karena amanah ini harus engkau pertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya :
كلكم  راع وكلكم مسؤل عن رعيته                                                                                                          
"Kamu sekalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian".

            Berdasarkan hadits diatas dapat difahami bahwa seorang pemimpin akan mengemban amanah yang sangat berat, karena itu harus mempunyai sifat-sifat yang terpuji seperti sidiq, amanah, tabligh, fathonah dan sifat-sifat lain seperti kemampuan, wawasan, kelapangan dalam mengatasi setiap persoalan yang muncul atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
            Jika sifat-sifat tersebut dimilikinya, maka ia akan mampu berbuat adil ditengah-tengah masyarakat dan seorang pemimpin yang adil nanti di yaumil qiyamah akan mendapatkan naungan dan perlindungan dari Allah swt. dalam jajaran tujuh golongan yang akan mendapat naungan dan perlindungan dari-Nya.
            Dari Abu Hurairah ra. Nabi bersabda yang artinya " Allah swt akan memberikan naungan kepada tujuh jenis orang pada hari kiamat, dimana tidak ada naungan ketika itu kecuali naungan Allah :
1.      Imam ( pemimpin , kepala pemerintahan ) yang adil
2.      Pemuda yang terdidik/ terlatih sejak kecil beribadah kepada Allah.
3.      Seseorang yang hatinya tergantung di Masjid.
4.      Dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.
5.      Seorang laki-laki yang dirayu untuk berbuat mesum oleh wanita bangsawan yang cantik, lantas ia menolak dengan berkata halus, aku takut kepada Allah .
6.      Seorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan tangan kanannya.
7.      Seorang yang mengingat Allah di waktu sunyi, lantas mengeluarkan air mata. (HR.Bukhari.367).

            Baik atau buruknya kinerja seorang pemimpin tergantung bagaimana hubungan pemimpin itu dengan ulama, jika keduanya baik, maka akan baiklah seluruh manusia, namun manakala tidak baik, maka akan rusaklah semua manusia.

            Ada sebuah kisah yang menarik dari seorang pemimpin yang bernama Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang berusaha untuk berbuat adil dan beristiqamah/ konsisten. Setiap malam Umar bin Abdul Aziz menghadirkan beberapa ulama untuk diminta nasehatnya atau meluruskan aktifitasnya sebagai kepala Negara dalam memipin negara. Pada suatu malam, salah seorang ulama datang dengan membawa kain kafan dan meletakkannya di sudut ruangan. Seperti biasa sang kepala negara  memperhatikan semua kritik dan saran penasehatnya. Ulama si pembawa kain kafan tadi menyampaikan kehadapan kepala negara " Tuan, di sudut ruangan sebelah sana, tersedia kain kafan, mungkin malam ini atau besok, mungkin minggu depan , bulan depan dan mungkin tahun depan, atau kapan saja, tuan pasti akan memakai kain kafan itu. Oleh sebab itu, kalau Tuan ingin menghadap Allah Swt. dengan bersih , hendaklah Tuan setiap hari, setiap jam dan setiap saat, jangan mengotori diri Tuan, seperti kain kafan tersebut bersih adanya.
Ternyata nasehat ini sangat luar biasa, Subhaanallah, sewaktu akan menghadap Allah Swt., Umar bin Abdul Aziz sang pemimpin, tidak terbebani oleh kekeliruan dan kesalahan, sehingga ketika beliau menghadap Allah Swt. betul-betul dalam keadaan bersih tanpa suatu dosa dan kesalahan sebagaimana bersihnya kain kafan yang terletak di sudut ruangan sebelah sana, Insya allah

3.IBADAHNYA UMAT MANUSIA..
            Manusia diciptakan oleh Allah swt dengan tujuan agar ia mau mengabdikan diri kepada Allah swt, hal ini disebutkan dalam al-qur'an surat adz-Dzariyat : 56 "Dan tidaklah Kami menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk menyembah-Ku "
Peribadatan yang diperintahkan kepada manusia tidak dapat ditawar-tawar lagi dan ini merupakan keharusan yang mutlak adanya serta dilaksanakan dengan ikhlas. Allah swt. menyebutkan dalam berbagai surat dan ayat diantaranya :”Dan tidaklah mereka diperintah untuk menyembah Allah Swt melainkan dengan ikhlas” QS.al-Bayinah : 5          .
4.AMANAHNYA PARA PEDAGANG.
            Di dunia ini, bisnis atau perdagangan merupakan aktifitas perekonomian yang menunjukkan maju atau tidaknya ekonomi suatu bangsa, sebagai ukuran adalah penjualan omset perdagangannya. Seorang pedagang yang jujur, amanah dan siddiq telah Allah persiapkan baginya tempat yang mulia nanti di hari akhirat. Rasulullah saw bersabda :
“Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya tempatnya beserta para syuhada dan orang-orang sholeh, namun manakala ia tidak jujur dalam takaran dan timbangan maupun harga, maka Allah menyediakan baginya ancaman yang keras bahwa ia akan dimasukkan kedalam neraka” .

5.DISIPLINNYA PARA KARYAWAN.
            Karyawan atau pegawai  adalah orang yang bekerja kepada orang lain atau badan /lembaga pemerintah atau swasta dengan menerima imbalan/upah/gaji/honor. Jika para  karyawan atau pegawai tersebut bekerja dengan baik dan disiplin, melaksanakan peraturan yang berlaku, maka insya Allah negara kita akan menjadi negara yang maju, aman dan tenteram, semua masyarakat menginginkan negara kita, menjadi negara yang maju, gemah ripah toto tentrem kerto raharjo, untuk itu marilah kelima hiasan dunia itu kita penuhi .
-    Yang kebetulan sebagai ulama dan kaum cendekiawan, jadilah ulama dan cendekiawan yang menerangi dan memimpin umat dengan baik.
-    Yang kebetulan menjadi umara, jadilah umara yang dapat menegakkan keadilan diberbagai bidang.
      - Yang kebetulan jadi pedagang, jadilah pedagang yang amanah.      
-Yang kebetulan menjadi karyawan, jadilah karyawan yang taat pada         peraturan. Dan karena kita semua sebagai hamba Allah Swt, maka jadilah hamba yang taat dalam beribadah kepada-Nya, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar