Selasa, 27 Desember 2011

MARHABAN YA RAMADHAN

Dinul Islam membentangkan jalur untuk menyampaikan komunikasi 'ubudiyahnya kepada Allah SWT melalui tiga cara yaitu :
      1.  Melalui jalur lisan ( qouliy ) seperti : Berdo'a, berdzikir kepada Allah  SWT, mengajak kepada kebaikan dan melarang seseorang berbuat kemunkararan, (amar makruf nahi munkar), mengajarkan ilmu kepada yang belum tahu (jahil), memberi petunjuk dan penyuluhan kepada mereka yang salah jalan dan lain sebagainya.
      2.  Melalui jalur aktifitas (amal shaleh), baik amal badaniy maupun amal maaliy (harta) seperti ibadah shalat dan zakat atau dengan keduanya sekaligus, seperti ibadah haji dan jihad fii sabilillah .
       3. Tidak dengan lisan dan tidak pula dengan beraktifitas, namun jenis beribadah kepada Allah yang satu ini hanya cukup dengan menahan diri  atau yang lazim disebut dengan puasa yang artinya menahan diri dari makan dan minum dan dari sesuatu yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Kegiatan menahan diri (puasa) ini akan berdampak positif, baik terhadap akhlaq maupun terhadap ketentraman jiwa, yang tentunya aktifitas jiwa (berpuasa) itu, mempunyai bobot tersendiri pada mizan Ilahi .
         Berpuasa di bulan Ramadhan adalah salah satu rukun islam yang lima berdasarkan al-qur'an tersebut dalamsurat al-Baqarah : 183 Allah  Berfirman yang artinya :Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,       ( QS.Al- Baqarah : 183)
Sedangkan dasar dari as sunnah adalah Hadits Rasulullah Saw, yang artinya : Islam dibangun diatas 5 dasar yaitu : 1).Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad itu  adalah utusan Allah . 2). Mendirikan shalat, 3). Menunaikan zakat , 4). Puasa di bulan Ramadhan, 5). Menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu.(HR. Muttafaq ‘alaih)
         Adapun waktu mulai disyari'atkannya puasa Ramadhan adalah setelah Rasulullah Saw. diperintahkan oleh Allah SWT, mengalihkan kiblat dari Masjid al Aqsha di Palestina menghadap ke Ka'bah  di Makkah al Mukarromah pada tanggal  10 Sya'ban 2 H, satu setengah tahun setelah beliau hijrah. Selama kehidupannya beliau berpuasa sebanyak sembilan kali hingga beliau wafat .
         Bulan Ramadhan adalah mirip sebuah apotik yang menjanjikan banyak obat (kesembuhan bagi suatu penyakit) tapi sebagai tempat ia hanya mampu memberikan apa yang diminta tanpa mampu mengarahkan apa yang seharusnya diambil oleh pengunjung karena tempat hanyalah sebuah wadah. Dan Said Hawwa menyebut bulan ramadhan ibarat sebagai Madrasah, ia menyediakan segala hal yang diperlukan oleh seseorang yang ingin digdaya iman dan taqwanya, tapi semua itu hanya akan akan diperoleh bagi siapa yang datang dengan jelas hendak mengambilnya, sebagaimana sekolah. Seseorang datang ke sekolah untuk mengambil ilmu dari para guru sebagai nara sumber
       Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia, dimulainya turun al-qur'an, berhias ketaatan, kesempatan bertaqarrub kepada Allah Swt lebih banyak lagi, penuh kebaikan dan ihsan, maghfiroh, rahmat, ridho Allah Swt, padanya ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan beribadah, di bulan ini Allah SWT memberikan ma'unah (pertolongan) kepada kaum muslimin tentang urusan agama dan kesejahteraan hidup mereka di dunia dan ramadhan juga  bulan musim pahala serta  terkabulnya segala do'a.
1. Kalau hamba-hamba Allah itu tahu, terhadap apa yang terdapat pada bulan ramadhan, maka mereka akan meminta dalam setahun seluruhnya bulan ramadhan (Hr.Thabrani Ibnu Huzaimah dan Baihaqi)
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda : Semua amal shaleh anak adam akan dilipat gandakan menjadi 10 kali lipat, hingga 700 kali lipat, dan Allah Ta'ala berfirman, kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu, untuk Ku dan Aku sendiri yang akan memberikan pahalanya, ia meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya karena taat kepadaKu. Ada dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa: Pertama saat berbuka dan kedua pada saat berjumpa dengan Rabb (Tuhan) Nya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum bagi Allah SWT dari baunya minyak misk ( HR Muslim ).
3.  Barang siapa yang menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat tarawih, berdzikir, istighfar dan tilawah alqur'an serta yakin akan pahala yang Allah Swt. janjikan. Maka Allah Swt. akan mengampuni dosanya yang telah lalu                             ( HR Muttafaq alaihi )                                                                                                           
4.  Barang siapa yang memberi air minum  kepada orang yang berpuasa, maka Allah Swt akan memberinya minum dari telaga yang ia tidak akan merasa haus hingga masuk surga . (HR Ibnu Huzaimah )
5. Barang siapa yang memberi makanan untuk orang yang berbuka puasa, maka ia mendapat paha sebanyak pahala orang yang puasa itu, tidak kurang sedikitpun.  (HR Muslim) 
6.  Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda : Bulan Ramadhan adalah bulan yang diberkahi oleh Allah Swt. dan Allah mewajibkan kepadamu untuk berpuasa, pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para  syetan diikat, didalamnya juga  terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa                                    
7.  Dari ‘Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah Saw. bersabda : Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan doa. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan, ini dan membaggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini (HR Thabrani dan para perawinya terpercaya).
8. Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah Saw. bersabda : ummatku pada bulan ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada ummat sebelumnya :     
       1. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi,       
 2.  Para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka   
       3.  Allah Azza wajalla setiap hari menghiasi surga-Nya lalu berfirman  kepada surga    hampir tiba saatnya para hamba-Ku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita   serta menuju kepadamu (surga),                                                                                                     
 4.  Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak untuk menggoda    seperti pada bulan yang lain.
       5. Dan diberikan kepada ummatku ampunan pada akhir malam, Beliau ditanya, Wahai Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qodar ? Jawab Beliau, Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya
           ( HR Ahmad)
Allah Swt. telah mewajibkan kepada kita untuk berpuasa  di bulan   ramadhan  dan tidaklah Allah Swt. mewajibkannya kecuali terdapat pelajaran ( 'ibroh ) dan rahasia dibalik kegiatan puasa tersebut. Ada yang sudah dapat kita ketahui dan ada pula yang belum kita ketahuinya. Mari kita cermati hikmah yang Allah Swt. sembunyikan dibalik rasa lapar dan dahaga ketika berpuasa, sehingga kita bisa melakukan puasa sesuai dengan yang dikehendaikNya.     
          Kita tidak akan bisa menangkap sinyal rahasia shaum, kecuali terlebih dahulu kita mengenal siapa dan apa hakikat manusia. Apakah manusia hanya jasad atau patung yang berdiri tegak  atau ia hanya komponen yang terdiri dari sel-sel, daging, darah, tulang belulang dan urat-urat ? Kalau hanya itu, alangkah hina dan kecilnya manusia .
           Benar, .. bahwa manusia itu bukan hanya jasad yang bisa diraba, namun ia adalah Ruh dari langit yang terbungkus oleh jasad yang tercipta dari sari pati tanah. Hakikat manusia itu bukan pada jasadnya, ia tidak lebih dari sangkar yang Allah Swt. titipkan pada Ruh, dengan menggunakan jasad itu Ruh bisa menalar, berfikir, merasa dan meraba, dengan kendaraan jasad itu ia bisa mengatur kerajaan bumi ini dan bisa menembus ke bulan, karenanya Allah Swt. memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam AS, bukan karena jasadnya akan tetapi karena Ruh ciptaan Allah Swt. yang bersemayam di dalamnya.
Allah berfirman yang artinya :(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah" .Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku, Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepada-Nya".
           Itulah manusia yang terdiri dari Ruh yang tinggi dan jasad yang rendah/hina. Jasad ibarat rumah sedangkan Ruh ibarat pemilik dan penghuninya, atau jasad itu adalah kendaraan, sedangkan Ruh adalah pemilik, pengendara atau sopirnya. Rumah dan kendaraan tidak diciptakan begitu saja, akan tetapi rumah dan kendaraan itu diciptakan untuk maslahat penghuninya
Namun pada kenyataannya manusia menyia-nyiakan diri mereka, dan penuh perhatian terhadap rumah dan bungkusnya saja. Mereka hanya menjadi pelayan rumahnya, mereka sia-siakan Ruh mereka dan berbalik menjadi penyembah jasad mereka. Barangkali mereka itulah yang oleh Allah Swt dicap sebagai orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan.
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya, atau Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
Namun jika manusia menyadari nilai jiwanya, mampu menguasai atas keinginan-keinginan rendah jasadnya, perhatian pada pengendaranya bukan atas kendaraannya, penuh perhatian kepada penghuninya dari pada lapisan dinding rumahnya, mampu memenuhi kebutuhan Ruh nya ketimbang tuntutan jasadnya, maka saat itulah ia telah menjadi malaikat atau makhluk yang paling ideal.Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.”
          Dari sini,  bisa kita simpulkan bahwa Allah Swt.  mewajibkan kita berpuasa,  agar manusia  terlepas dari cengkeraman kekuasaan tabiat kebinatangannya, bebas dari  penjara jasadnya dan menang atas gangguan syahwat kebinatangannya, itulah rahasia kalimat : mudah-mudahan kalian bertaqwa "  atau dengan modal keimanan dan amal shaleh mampu menjadi makhluk yang paling ideal, menyerupai malaikat sekalipun.      
           Selain itu dengan berpuasa kita bisa mengaktifkan seluruh jaringan kerja dalam tubuh, dengan berpuasa manusia bisa tahu betapa nikmatnya makanan dan minuman, kalau ia telah merasakan betapa panasnya dahaga dan betapa pahitnya lapar, juga dengan berpuasa akan meningkatkan rasa solidaritas terhadap kaum papa.
             Dengan demikian ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam menyambut dan mengisi amaliah ramadhan  pada tahun ini dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyambut hadirnya ramadhan dengan rasa senang dengan mengucapkan  marhaban  ya ramadhan
2. Mempersiapkan kondisi fisik dengan sebaik mungkin sehingga dapat  melaksanakan puasa dengan baik serta dengan niat yang ikhlash
3.   Meningkatkan prestasi ibadah dengan cara :
    3.1.Shalat fardhu tepat pada waktunya/ shalat di awal waktu dengan berjama'ah
    3.2.Tilawah ,tadarrus dan tadabbur al qur'an
    3.3.Menjaga lisan dari ucapan yang kotor, serapah, mengumpat, dan lainnya
    3.4.Memperbanyak shadaqah dengan memberi buka/tajilan  kepada orang lain dan berinfaq
    3.5.Banyak menghadiri majlis-majlis ta'lim atau yang sejenisnya
4.  Meningkatkan ukhuwah islamiyah                                                                                  
5. Mengisi bulan ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah yang sesuai   dengan sunnah
6.  Menjadikan ibadah puasa ramadhan sebagai syahru taubah, syahru tarbiyah, syahru ibadah, syahru da'wah, syahru jihad, syahru mubarokah dan muhasabah ibadah
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan di bulan Ramadhan :
1.  Tidak mengetahui hukum-hukum puasa serta tidak menanyakannya.
2.  Menyambut bulan suci ramadhan dengan hura-hura dan bermain-main
3. Sebagian orang, bila datang bulan ramadhan mereka bertaubat, shalat dan puasa  namun  jika bulan ramadhan telah berlalu mereka kembali lagi seperti semula.
4. Anggapan sebagian orang bahwa bulan ramadhan adalah kesempatan untuk  tidur dan   bermalas-malasan di siang hari serta untuk begadang di malam hari.
5. Sebagian orang ada yang bersedih dengan hadirnya bulan ramadhan dan bersenang-senang jika keluar darinya.
6. Menjaga dari hal-hal yang membatalkan puasa secara lahiriyah seperti minum  dan sebagainya tetapi tidak menjaga dari hal-hal yang  membatalkan secara maknawiyah seperti dusta, mengumpat mencaci dan sebagainya.
7.  Meninggalkan shalat tarawih tanpa alasan.
8. Berbuka dengan sesuatu yang haram atau yang makruh seperti minuman yang memabukkan,  rokok dan sejenisnya.
9. Sebagian imam-imam masjid dalam shalat tarawih amat tergesa-gesa dalam shalatnya, mereka tidak tuma'ninah (tenang) ketika ruku', sujud, bangun dari ruku' dan ketika duduk antara dua sujud.
10.Memanjangkan do'a qunut, dan berdo'a dengan do'a yang tidak dicontohkan  oleh Rasulullah SAW
11.Sebagian imam masjid mengeraskan suaranya ketika do'a qunut lebih dari yang seharusnya.
12.Sebagian ma'mum ada yang membawa mushaf al-qur'an ketika shalat tarawih, mereka mengikuti bacaan imam dengan melihat mushaf al-qur'an.
13.Sebagian besar imam-imam masjid dalam melaksanakan shalat tidak memanjangkan bacaan bahkan sebagian dalam melakukan ruku', sujud, bangun dari ruku' dan duduk antara dua sujud dengan sangat tergesa-gesa (cepat).
          Demikianlah kajian menyambut hadirnya ramadhan tahun ini mudah  mudahan kita semua diberi taufiq, hidayah dan inayah dari Nya sehingga dapat menyambut dan mengisi amaliyah ramadhan sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasul-Nya..
                                      
Daftar bacaan :
  1. Al-Qur’anul karim
  2. Hadits shahih Bukhari
  3. Hadits shahih Muslim
  4. Hadits  Tabrani
  5. Hadits  Ibnu majah
  6. Majalah al-Muslimun                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar